Lonjakan kasus Covid-19 saat ini telah membebani fasilitas kesehatan dan kapasitas pengujian.
Sejauh ini, Thailand banyak menggunakan tes RT-PCR
(reverse transcription-polymerase chain reaction) untuk mendeteksi Covid-19. Namun antrean telah memicu kerumunan yang dikhawatirkan meningkatkan infeksi.
Dilaporkan
Reuters, pemerintah akan memberikan izin penggunaan alat Rapid Test Antigen, dan menyediakannya di apotek mulai pekan depan.
Menurut pejabat Administrasi Makanan dan Obat-obatan, Rapid Test Antigen itu akan dibanderol dengan harga sekitar 100 baht atau setara dengan Rp 222 ribu (Rp 444/baht).
Selain itu, pihak berwenang juga menyetujui isolasi rumah dan komunitas untuk kasus virus corona tanpa gejala atau gejala ringan.
Pada Selasa (13/7), Thailand telah melaporkan 8.685 kasus harian Covid-19 dengan 56 kematian. Totalnya, negara tersebut sudah mengonfirmasi 353.712 kasus Covid-19 dengan 2.847 kematian.
Di Bangkok, banyak kasus terkait dengan varian Delta yang lebih menular.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: