Hingga Senin (5/7) sore asap hitam dari kobaran api besar masih membumbung di atas langit distrik Bang Phli, Samut Prakan.
Helikopter dan beberapa tentara, dipanggil untuk membantu petugas pemadam kebakaran menyemprotkan busa tahan api di atas kompleks pabrik Ming Dih Chemical Co milik Taiwan yang diketahui memproduksi busa dan pelet plastik.
Para petugas berjuang untuk menjauhkan api yang semakin membesar dari gudang bahan kimia lainnya di dekat lokasi kejadian. Gudang itu enyimpan 20.000 liter bahan kimia untuk mencegah adanya ledakan lain.
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Polusi Attapol Charoenchansa memperingatkan orang-orang bahwa asap styrene monomer dari kobaran api bersifat karsinogenik, seperti dikutip dari Bangkok Post.
Ledakan awal, yang dirasakan sembilan kilometer jauhnya, merusak 73 rumah dan 15 mobil di lingkungan terdekat.
Thai Rath mengidentifikasi korban yang tewas sebagai Kornsith Laophan (18) yang terbunuh saat dia dan sukarelawan lainnya berusaha melarikan diri dari kobaran api dari toko bahan kimia. Dia tersandung dan disusul oleh api.
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana mengatakan api dimulai dengan ledakan sekitar pukul 3.20 pagi. Apa yang memicunya tidak diketahui.
Rumah-rumah dalam radius lima kilometer dievakuasi di tengah kekhawatiran ledakan lebih lanjut dari 50 ton bahan kimia yang dilaporkan disimpan di tempat itu.
Api berada sekitar 10 kilometer dari bandara Suvarnabhumi, dan asap hitam membumbung di atas api terlihat jelas dari sana. Namun, wakil direktur pelaksana bandara Krittiya Konthong mengatakan penerbangan tidak terpengaruh akibat insiden tersebut.
BERITA TERKAIT: