Gugatan tersebut terkait dengan tarif tiga barang produksi China, antara lain ekspor roda kereta api, turbin angin, dan bak cuci stainless steel, muncul seminggu setelah Canberra mengajukan gugatan tentang tarif Beijing yang melumpuhkan pada ekspor anggur Australia.
Kementerian perdagangan China mengumumkan pada Kamis malam bahwa mereka akan menggunakan prosedur WTO untuk menantang tindakan Australia yang menargetkan tiga prodek tersebut
Juru bicara kementerian perdagangan China, Gao Feng, mengatakan saat briefing harian pada Kamis (24/6) bahwa apa yang dilakukan China adalah untuk menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan China.
"Kami berharap Australia akan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki praktik yang salah, menghindari distorsi dalam perdagangan produk terkait, dan mengembalikan perdagangan tersebut ke jalur normal sesegera mungkin," kata Gao Feng.
Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan, mengatakan pihak China memberi tahu Australia mengenai gugatan balik ini tepat setelah jam 5 sore pada Kamis.
Tehan menekankan, Australia tidak gentar dan akan mempertahankan langkah-langkah yang telah mereka lakukan, meskipun Canberra sebenarnya menginginkan keterlibatan konstruktif dengan pemerintah China.
"Mengapa mereka mengambil tindakan ini sekarang, itu adalah pertanyaan yang harus Anda tanyakan kepada China," ujar Tehan, seperti dikutip dari ABC.
Tehan mengatakan China tidak memberikan peringatan sebelumnya kepada Australia tentang keluhannya sebelum diajukan.
Tehan tidak akan berspekulasi apakah tindakan China merupakan tindakan pembalasan, karena beberapa tarif anti-dumping diperkenalkan lebih dari lima tahun yang lalu.
"Dua langkah yang diberlakukan pada 2014 dan 2015, terkait dengan ekspor menara angin dan wastafel stainless steel, langkah lainnya diberlakukan pada 2019, dan itu adalah roda kereta api," kata Tehan.
Tehan mengatakan biasanya untuk menyelesaikan masalah seperti itu adalah dengan mengangkat masalah melalui komite WTO. Namun, China telah mengambil tindakan ini langsung ke tingkat konsultasi dan perselisihan formal.
Proses sengketa WTO biasanya memakan waktu dua hingga empat tahun dan konsultasi akan dilakukan antara pejabat perdagangan China dan Australia. Namun, Tehan menawarkan untuk terlibat dengan mitra menterinya jika Beijing bersedia.
BERITA TERKAIT: