Unggahan media sosial di Thailand telah membagikan klaim bahwa Kratom, daun pohon yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, disebut-sebut bisa mencegah Covid-19.
Para ahli mengatakan, postingan tersebut menyesatkan. Tidak ada bukti ilmiah bahwa daun kratom dapat digunakan untuk mencegah atau menyembuhkan Covid-19, kata mereka.
Mereka juga memperingatkan penggunaan tanaman yang belum dilakukan penelitian karena dikhawatirkan justru mengandung zat adiktif.
Unggahan berbahasa Thailand itu sebagian berbunyi: “Daun kratom mencegah Covid. Ini telah dibuktikan oleh beberapa keluarga. Namun, industri medis tidak akan mengkonfirmasi hal ini, karena jika mereka mengumumkannya, vaksin yang mereka pesan tidak dapat dijual.â€
Kratom memang telah digunakan selama berabad-abad di Asia Tenggara dan Papua Nugini untuk efek penghilang rasa sakit. Tetapi penggunaannya menimbulkan kekhawatiran karena senyawa yang ditemukan di Kratom adalah opioid, yang membuat pengguna berisiko kecanduan.
Untuk menertibkan dan mencegah penyalahgunaan obat tradisional, Pemerintah Thailand mengeluarkan perintah untuk mendeklasifikasi Kratom dari daftar obat-obatan berbahaya mulai 27 Agustus 2021.
Sebenarnya, Kratom pernah disetujui untuk penggunaan medis pada tahun 2019. Namun bukan untuk Covid-19 atau untuk digunakan secara terus menerus
Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Kajornsak Kaewjaras, mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi daun kratom dapat mencegah Covid-19. Itu menyesatkan, katanya.
“Dalam konteks perlindungan Covid, itu tidak mungkin, dan tidak disarankan karena itu adalah zat adiktif,†katanya kepada
AFP. “Belum ada uji coba di grup mana pun.â€
Para ilmuwan memperingatkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kratom sangat sedikit.
Pusat Berita Anti-Palsu Thailand telah meluncurkan klarifikasi, membantah klaim serupa dalam laporan ini dari Maret 2020.
Judul laporan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai: “Berita palsu tidak boleh dibagikan! Tanaman kratom dapat mencegah virus penyebab Covid-19.
BERITA TERKAIT: