Talon mengambil sumpah jabatan di hadapan Mahkamah Konstitusi yang diketuai oleh Joseph Djogbenou pada Minggu (23/5) waktu setempat.
"Kami mengakui sumpah Anda dan memberikan izin kepada Anda untuk menjalankan tugas kepresidenan Anda untuk lima tahun mendatang," kata Djogbenou, seperti dikutip dari
Xinhua, Senin (24/5).
Dalam pidatonya usai mengucapkan sumpah jabatan, Talon menyerukan kepada rakyat Benin agar menjaga persatuan nasional untuk memastikan pembangunan dan pemberantasan kemiskinan.
"Tantangan dan prinsip panduan kita harus membungkam ketidaksepakatan kita dan memusatkan diri pada yang penting: mengkonsolidasikan langkah kami menuju kemajuan sambil tetap dimobilisasi dan bersama-sama dalam perjuangan kami melawan kemiskinan, musuh kami yang sebenarnya dan satu-satunya," ujarnya.
Talon percaya bahwa momentum yang dia serukan akan memungkinkan Benin mencapai swasembada energi dalam waktu 30 bulan, akses gratis air minum nasional pada akhir 2023, konsolidasi demokrasi, dan penguatan tata kelola pemerintahan yang baik secara berkelanjutan.
Talon memenangkan pemilihan presiden 11 April lalu untuk masa jabatan kedua bersama dengan wakil presiden Mariam Chabi Talata.
Benin yang memiliki nama resmi Republik Benin (sebelumnya dikenal sebagai Dahomey), adalah sebuah negara di Afrika Barat. Itu berbatasan dengan Togo di barat, Nigeria di timur, Burkina Faso di barat laut, dan Niger di timur laut.
Mayoritas penduduk Benin tinggal di pesisir selatan kecil Teluk Benin , bagian dari Teluk Guinea di bagian tropis paling utara Samudra Atlantik.
BERITA TERKAIT: