Direktur Akademi Luar Angkasa Nasional Inggris, Anu Ohja mengatakan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) tidak dapat membangun ISS tanpa Rusia.
"NASA dan ESA tidak dapat membangun ISS tanpa keahlian Rusia," ujar Ohja pada Jumat (23/4), seperti dikutip
Financial Times.
Lantaran menurutnya, ilmuwan Rusia ahli dalam membangun stasiun ruang angkasa modular.
Pada Minggu (18/4), Wakil Perdana Menteri Yury Borisov mengumumkan bahwa Rusia akan keluar dari ISS pada 2025, dan membangun stasiun luar angkasanya sendiri.
"Dan (Rusia) dengan jujur akan memberi tahu mereka (mitra) tentang penarikan diri dari ISS mulai 2025," ujar Borisov, seperti dikutip Sputnik.
Kemudian pada Rabu (21/4), kepala badan antariksa Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan setelah tenggat waktu, Rusia dapat mengalihkan tanggung jawab untuk segmennya di ISS ke AS dan memulai negosiasi dengan mereka.
ISS diluncurkan pada 1998, sebagai insiatif bersama antara Rusia, Amerika Serikat, Eropa, Kanada, dan Jepang. Sejauh ini sudah ada 15 negara yang berpartisipasi dalam proyek ISS.
BERITA TERKAIT: