Kunjungan diplomat tertinggi Korsel tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah tur Asia yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Bliken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
CGTN melaporkan, Sabtu (3/4), sejumlah isu, termasuk kerja sama penanggulangan pandemi Covid-19 kemungkinan akan menjadi salah topik penting yang akan dibahas pada pertemuan China-Korsel.
Sementara kantor berita
Yonhap melaporkan, bahwa selama pembicaraan para menteri diharapkan untuk fokus pada situasi di Semenanjung Korea setelah uji coba rudal Pyongyang baru-baru ini. Para diplomat juga akan membahas pertukaran bilateral dan persiapan acara tahun depan untuk memperingati 30 tahun hubungan antara Beijing dan Seoul.
Para pihak juga akan membahas ketegangan dalam hubungan antara Amerika Serikat dan China.
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Korsel Moon Jae-in pada Januari lalu, Presiden China Xi Jinping menyerukan mekanisme kerja sama 'jalur cepat' untuk memfasilitasi pencegahan dan pengendalian pandemi dan pembangunan ekonomi kedua negara.
Hal lain yang akan menjadi topik agenda pertemuan tersebut termasuk menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas, mengingat kedua belah pihak sedang mempercepat penyelesaian tahap kedua negosiasi perjanjian perdagangan bebas untuk memberlakukan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional pada tanggal dan kecepatan yang lebih awal untuk meningkatkan pembangunan kawasan perdagangan bebas China-Jepang-Korsel.
Sebelumnya, sebagai penasihat keamanan tertinggi Presiden Moon Jae-in, Chung memainkan peran kunci dalam kebijakan keterlibatan Moon dengan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara (Korut) yang mengarah pada pertemuan puncak bersejarah antara mantan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un pada 2018.
Selain itu, Chung juga pernah menjabat sebagai utusan khusus Moon dalam berhubungan dengan China dan Korut. Kedua belah pihak bersedia memainkan peran konstruktif dalam mendorong dimulainya kembali perundingan damai di Semenanjung Korea.
Dan waktu kunjungan sangat penting karena China dan Korsel akan mengadakan 'Tahun Pertukaran Budaya' pada 2021 dan 2022, serta tahun depan menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
Pertemuan hari Sabtu antara para menteri luar negeri kedua negara di kota Xiamen tenggara China diharapkan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi cara-cara untuk mengembangkan hubungan bilateral dan bertukar pandangan mendalam tentang isu-isu regional dan internasional.
BERITA TERKAIT: