Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengumumkan dilanjutkannya penggunaan vaksin AstraZeneca pada Jumat (19/3).
"Tujuan umum dari pemerintah federal dan 16 negara bagian adalah agar vaksinasi dengan AstraZeneca dimulai besok," kata Spahn, seperti dikutip
Deutsche Welle.
"Analisis EMA telah mengkonfirmasi tindakan yang kami ambil adalah benar untuk menangguhkan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan sampai akumulasi kasus dengan jenis trombosis yang sangat langka ini dapat dianalisis," tambahnya.
Selain Jerman, ada Prancis, Italia, Latvia, Bulgaria dan Slovenia yang juga akan melanjutkan vaksin AstraZeneca mengikuti panduan EMA.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex bahkan berencana untuk menerima suntikan AstraZeneca pada Jumat untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin tersebut.
"Vaksin Covid-19 AstraZeneca efektif, seperti yang digarisbawahi oleh regulator Eropa. Hanya memiliki efek samping yang relatif jarang," ujar Castex.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan vaksinasi AstraZeneca akan dilanjutka dan prioritas pemerintah adalah untuk melakukan vaksinasi sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.
Spanyol mengumumkan akan memulai kembali vaksinasi AstraZeneca pada pekan depan, tetapi akan mengecualikan beberapa kelompok untuk meminimalkan risiko kesehatan.
Menteri Kesehatan Lithuania Arunas Dulkys mengumumkan pihaknya akan kembali menggunakan AstraZeneca. Di mana ia, bersama perdana menteri dan ketua parlemen juga akan disuntik untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Kendati begitu, Norwegia dan Swedia mengumumkan masih akan menangguhkan vaksin AstraZeneca hingga menilai situasinya.