Pernyataan tersebut nampak sejalan dengan peringatan yang datang perwira tinggi militer AS Washington di Asia-Pasifik, Laksamana Philip Davidson yang pada minggu lalu memperingatkan bahwa Beijing dapat berusaha untuk menyerang Taiwan dalam enam tahun mendatang.
“Mempersiapkan kontinjensi Taiwan telah menjadi fokus dalam modernisasi militer China selama beberapa waktu,†kata Helvey kepada wartawan saat kepala Pentagon Lloyd Austin menuju ke Tokyo pada Senin (15/3) waktu setempat, seperti dilaporkan
AP.
“Jadi ketika kemampuan mereka meningkat, jelas kami sangat memperhatikan keseimbangan militer di selat Taiwan,†ujarnya.
Ambisi Beijing di kawasan itu diharapkan menjadi agenda utama Menteri Pertahanan Austin dalam pembicaraan dengan sekutu mereka di Tokyo, Seoul dan New Delhi.
Selama ini Beijing mengklaim Taiwan dan perairan sekitarnya sebagai wilayahnya sendiri, dan pekan lalu Davidson memperingatkan ancaman invasi di sana selama dekade ini akan menjadi kenyataan dalam enam tahun ke depan.
Beijing menolak klaim tersebut, mereka bahkan Davidson berusaha ‘meningkatkan’ ancaman invasi untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan Washington dan membenarkan postur militernya sendiri di Asia.
Taiwan memisahkan diri dari Tiongkok pada akhir perang saudara pada tahun 1949 dan berada di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh daratan. Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979, tetapi tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer paling penting di pulau itu.
BERITA TERKAIT: