Usai Beri Peringatan Invasi China, Kapal Perang AS Berlayar Di Selat Taiwan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 11 Maret 2021, 15:49 WIB
Usai Beri Peringatan Invasi China, Kapal Perang AS Berlayar Di Selat Taiwan
Kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan setelah adanya peringatan invasi China ke Taiwan/Net
rmol news logo Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China atas Taiwan diwarnai dengan pengerahan kapal perang milik Washington melalui Selat Taiwan.

Sebuah kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS John Finn dilaporkan melakukan transit rutin melalui jalur yang memisahkan China daratan dan Taiwan pada Kamis (11/3) waktu setempat.

Itu terjadi setelah Komandan Komando AS di Asia Pasifik, Philip Davidson memperingatkan tentang ancaman invasi China ke Taiwan dalam enam tahun ke depan.

"Pelayaran ketiga sejak Presiden AS Joe Biden menjabat, menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Armada Ketujuh AS, seperti dikutip The Straits Times.

Di hadapan parlemen AS pada Selasa (9/3) waktu setempat, Davidson menyebut China dapat mempercepat ambisinya menguasai dunia jika AS tidak segera memberikan tanggapan.

Ia juga mengatakan China dapat enyerang Taiwan dalam waktu enam tahun ke depan.

"Saya khawatir mereka (China) mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan pada tahun 2050," kata Davidson.

"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Dan saya pikir ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," lanjut dia.

Menanggapi Davidson, jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mengatakan penyataan itu hanya dalih AS untuk meningkatkan anggaran pertahanannya.

Kapa perang AS sendiri secara berkala melakukan operasi kebebasan navigasi di Selat Taiwan yang seringkali memicu amarah Beijing yang menganggapnya sebagai bagian dari wilayah China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA