Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard pada Selasa (9/3) mengatakan pihaknya berupaya untuk memesan 22 juta dosis vaksin Covid-19 dari China.
Ia menyebut, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mempelopori upaya untuk mendapatkan lebih banyak bantuan dari China.
"Sebagai hasil dari proses yang dipimpin secara pribadi oleh presiden republik, kami telah menerima konfirmasi bahwa kami akan memiliki perluasan hingga 22 juta dosis," kata Ebrard, seperti dikutip
Reuters.
Ebrard mengatakan Meksiko telah memesan 10 juta dosis tambahan vaksin Covid-19 Sinovac China untuk dikirimkan antara Mei hingga Juli, di atas 10 juta yang sudah dipesan, yang akan tiba antara Maret hingga Mei.
Tiga juta dosis vaksin Covid-19 CanSino Biologics Inc China akan tiba di Meksiko pada Rabu (10/3), dan akan dikirim ke negara bagian Queretaro.
Meksiko juga akan memesan 12 juta dosis vaksin yang dibuat oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) setelah disetujui oleh regulator kesehatannya.
Sebelumnya, Meksiko menggantukan harapan pada AS untuk mendapatkan sejumlah vaksin. Hal itu disampaikan dalam pembicaraan antara Presiden Lopez Obrador dengan Presiden Joe Biden.
Namun pemerintahan Biden tampaknya menolak permintaan Lopez Obrador, menyebut pembagian vaksin akan dilakukan ketika telah mengamankan vaksin untuk semua warga Amerika.
Peluncuran vaksin di Meksiko telah dikritik karena terlalu lambat, meskipun para pejabat mengatakan mereka terhambat oleh penundaan dalam menerima vaksin di tengah kekurangan global.