Kecaman tersebut disampaikan Kalin di akun Twitter pribadinya, seraya mengaitkan peristiwa pembunuhan 13 warga di Gara, Irak yang dilakukan teroris PKK baru-baru ini.
"Untuk kali ini, Anda mungkin prihatin tentang PKK, sebuah organisasi teroris dalam daftar UE, yang secara brutal mengeksekusi 13 orang di Gara, Irak. Atau apakah itu akan membuat Anda bermasalah dengan lobi PKK?" cuit Kalin di Twitter tentang pernyataan Stano, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (24/2).
Sebelumnya, Stano menyatakan keprihatinannya atas apa yang dialami tokoh-tokoh partai HDP yang menurutnya mendapat tekanan dari pemerintah Turki.
"Uni Eropa sangat prihatin tentang tekanan berkelanjutan terhadap HDP dan beberapa anggotanya, yang belakangan ini terwujud melalui penangkapan, menggantikan walikota terpilih, apa yang tampaknya merupakan proses peradilan bermotif politik dan upaya untuk mencabut kekebalan parlementer Anggota Majelis Agung Nasional," ujar Stano salam sebuah pernyataan.
Pada tahun 2014, didorong oleh perkembangan di Suriah utara, kelompok teroris PKK mengadopsi strategi baru di Turki dan berusaha untuk melemahkan negara itu dengan mengganggu persatuannya. Hal tersebut mereka lakukan sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan wilayah yang sejalan dengan agenda separatisnya.
Pada 6-8 Oktober tahun itu, pemimpin kelompok PKK dan para pendukungnya menghasut kekerasan bersenjata di seluruh negeri, menginstruksikan militan, teroris, dan pendukung ideologis untuk turun ke jalan dan memberontak melawan negara Turki dengan dalih serangan Daesh/ISIS kota perbatasan Suriah Ayn al-Arab (Kobani).
HDP, sebuah partai yang menurut Turki terkait dengan teroris PKK, juga membuat pernyataan yang meminta orang-orang untuk turun ke jalan sebagai protes.
Seruan untuk memprotes menyebabkan peristiwa kekerasan di 35 provinsi dan 96 kabupaten, menyebabkan kematian 37 warga - termasuk warga sipil yang mendistribusikan bantuan kemanusiaan selama liburan Muslim - dan melukai 761 orang, termasuk 326 petugas penegak hukum.
BERITA TERKAIT: