Putri dari mantan perdana menteri dan wakil presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum itu menceritakan situasinya dalam video yang dibuat secara diam-diam dan dikirim kepada temannya.
Dalam video yang direkam di kamar mandi itu, Latifa khawatir dengan keselamatannya.
"Saya adalah sandera. Vila ini telah diubah menjadi penjara. Saya bahkan tidak bisa keluar untuk mencari udara segar," ujar Latifa, seperti dikutip
AP.
"Saya tidak tahu kapan saya akan dibebaskan dan seperti apa kondisinya ketika saya dibebaskan," lanjut Latifa.
"Setiap hari saya khawatir tentang keselamatan dan hidup saya," imbuhnya.
Video yang tidak bertanggal tersebut disiarkan oleh BBC dalam program investigasi pada Selasa (16/2). Program itu juga menghadirkan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB sekaligus mantan presiden Irlandia, Mary Robinson.
AP melaporkan, Latifa pernah mencoba untuk melarikan diri dengan dibantu oleh temannya menggunakan perahu pada 2018. Namun upaya tersebut gagal karena Latifa ditangkap di India.
Ketika itu, Robinson ikut dalam proses pemulangan Latifa. Ia juga sempat berfoto dengan Latifa.
“Saya khususnya ditipu ketika foto-foto itu dipublikasikan. Itu benar-benar kejutan .... Saya benar-benar tercengang," ujar Robinson.
Kisah Latifa sendiri membuat publik tertarik dengan keluarga Sheikh Mohammed yang diyakini memiliki belasan anak dan istri. Beberapa putra dan putrinya juga terlihat menonjol di media sosial. Latifa secara khusus dikenal karena menyukai terjun payung.
Pada 2020, seorang hakim Inggris menyebut Sheikh Mohammed melakukan intimidasipada istrinya. Ia juga diduga yang memerintahkan penculikan dua putrinya, termasuk Latifa.