Duta Besar China untuk Myanmar, Chen Hai menegaskan, kudeta dan kerusuhan militer di negara tersebut bukan sesuatu yang ingin dilihat oleh Beijing.
Hal tersebut disampaikan Chen dalam pernyataan yang dirilis di situs resmi Kedutaan Besar China di Myanmar pada Selasa (16/2).
"Kami melihat perselisihan domestik Myanmar mengenai pemilu untuk beberapa waktu, tetapi kami tidak diberitahu sebelumnya tentang perubahan politik," ujar Chen, seperti dikutip
AFP.
"Perkembangan saat ini di Myanmar sama sekali bukan apa yang ingin dilihat China," tambahnya.
Chen mengatakan, China berharap semua pihak di Myanmar dapat menangani perbedaan dengan baik, serta menjaga stabilitas politik dan sosial.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan dukungan China atas seruan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar militer segera melakukan rekonsiliasi dan pembebasan semua tokoh yang ditahan.
Perebutan kekuasaan oleh militer terjadi di Myanmar pada 1 Februari, setelah pemimpin Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditahan. Penggulingan dilakukan setelah militer menuding pemilu yang dimenangkan oleh NLD penuh dengan kecurangan.
Sebelumnya China dan Rusia tela menolak kecaman internasional atas upaya penggulingan tersebut dan menyebutnya sebagai campur tangan urusan dalam negeri Myanmar.
Media pemerintah China juga menyebut situasi di Myanmar sebagai perombakan Kabinet besar-besaran, alih-alih kudeta.
BERITA TERKAIT: