Dituntut Karena Abaikan Keselamatan Karyawan Di Tengah Pandemi, Amazon Beri Serangan Balik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 13 Februari 2021, 15:07 WIB
Dituntut Karena Abaikan Keselamatan Karyawan Di Tengah Pandemi, Amazon Beri Serangan Balik
Pekerja di gudang Amazon Staten Island memprotes tahun lalu dengan mengatakan raksasa online itu gagal melindungi pekerja dari infeksi Covid-19/Net
rmol news logo Sebagai perusahaan teknologi terbesar, Amazon telah berupaya memberikan perlindungan terhadap karyawannya di tengah pandemi. Maka ketika jaksa federal menuntutnya karena dianggap lalai, pihak Amazon pun memberi serangan balik.

Amazon meminta pengadilan federal untuk menolak langkah-langkah yang diambil Jaksa Agung New York Letitia James yang menuntutnya atas tuduhan kelalaian dalam menegakkan peraturan keselamatan kerja federal.

"Fakta-fakta menunjukkan bahwa Amazon telah berupaya melakukan pekerjaan teladan dalam menanggapi pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata pihak Amazon, seperti dikutip dari AFP, Jumat (12/2).

Namun, James terlihat pantang mundur. Ia yakin bahwa kantornya tidak terpengaruh oleh desakan Amazon dan akan terus mempertimbangkan tindakan hukum.

"Kami tidak akan terintimidasi oleh siapa pun, terutama pelaku intimidasi korporasi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Tahun lalu, Amazon mendapat protes keras dari pekerja di gudang perusahaan yang luas di Pulau Staten New York. Para pekerja mengkritik manajemen karena tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap infeksi virus corona di tempat kerja.

Sejak saat itu, James mulai melakukan penyelidikannya.
 
Pada akhir April 2020, James mengirim surat ke platform perdagangan online itu, menegurnya karena tidak mengindahkan perlindungan dan bahwa yang sudah dilakukan perusahaan itu untuk para pekerjanya 'tidak memadai'.

Dalam persidangan yang diajukan Jumat di pengadilan federal di Brooklyn, pejabat New York mengatakan bahwa Amazon menerapkan standar yang tidak konsisten dan tidak adil untuk keselamatan tempat kerja. Pejabat mengancam untuk menuntut Amazon secara terbuka.

James mengatakan pihaknya akan terus meninjau semua opsi hukum.

"Sepanjang pandemi ini, karyawan Amazon dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak aman, sementara perusahaan dan CEO-nya meraup keuntungan miliaran dolar," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan Amazon ini tidak lebih dari upaya menyedihkan untuk mengalihkan perhatian dari fakta dan mengelak dari tanggung jawab atas kegagalannya melindungi karyawan pekerja keras dari virus mematikan." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA