Para ahli di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyebut pandemi di masa depan kemungkinan dapat disebabkan oleh infeksi jamur yang mematikan.
Candida auris disebut sebagai patogen yang hampir sempurna. CDC menyebut, infeksi jamur tersebut bisa berakibat fatal, terutama jika memasuki aliran darah.
Dalam laman resminya, para ahli CDC mengatakan jamur itu mirip ragi dan dapat menimbulkan ancaman kesehatan global yang serius.
Dimuat
New York Post pada Selasa (2/2), jamur tersebut pertama kali diidentifikasi pada 2009, di mana jenis tersebut hampir kebal terhadap obat antijamur. Saat ini, belum ada pengobatan yang dapat digunakan untuk orang yang terinfeksi jamur tersebut.
Ahli epidemiologi dari London Imperial College, Johanna Rhodes menyebut, bukan hanya kebal terhadap obat-obatan yang membuat jamur Candida auris mengkhawatirkan.
"Salah satu hal yang membuat Candida auris sangat menakutkan adalah kenyataan bahwa ia dapat bertahan di permukaan benda mati untuk waktu yang lama," ujarnya.
Rhodes sendiri merupakan salah satu ahli yang dapat membantu mengatasi wabah Candida auris pada 2016 di Inggris.
Seorang dokter yang menjalankan divisi antijamur CDC, Dr. Tom Chiller mengatakan tidak ada yang benar-benar mengetahui asal jamur tersebut.
"Itu adalah makhluk dari Black Lagoon. Itu menggelakan dan sekarang ada di mana-mana," ujar Chiller.
Para ahli mengatakan, sangat penting untuk mengembangkan "senjata" melawan Candida auris sebelum itu menjadi pandemi.
"Kita perlu berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan, serta mempersiapkan pertahanan kita, melawan semua jenis patogen menular," ujar spesialis penyakit jamur di Case Westeern Reserve University di Ohio, Mahmoud Ghannoum.
Terhitung pada 19 Januari, pasien Candida auris sudah mencapai 1.625 orang di Amerika. Candida auris berpotensi berbahaya bagi pasien yang dirawat di rumah sakit, terutama mereka yang telah makan atau bernapas dari tabung.
BERITA TERKAIT: