Begitu jawaban yang disampaikan oleh jurubicara Gedung Putih, Jen Psaki ketika ditanya oleh seorang wartawan terkait absennya Trump dari media sosial yang dapat membuat pekerjaan Biden lebih mudah.
Dalam jumpa pers pada Senin (1/2), wartawan tersebut mengatakan, jika Trump masih ada di Twitter, maka ia akan membuat banyak keributan dan menentang kebijakan pemerintahan Biden.
"Ini mungkin sulit dipercaya, kami tidak menghabiskan banyak waktu untuk membicarakan atau memikirkan tentang Presiden Trump, mantan Presiden Trump untuk lebih jelasnya," ujar Psaki, seperti dikutip
Sputnik.
"Itu adalah pertanyaan yang mungkin lebih cocok untuk anggota Republik yang mencari cara untuk mendukung paket bipartisan, dan apakah itu memberi mereka ruang. Tapi aku tidak bisa bilang kita merindukannya (Trump) di Twitter," lanjut dia.
Anggota Partai Republik saat ini berupaya untuk menentang kebijakan paket stimulus Covid-19 yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden. Bahkan Biden dilaporkan akan bertemu dengan perwakilan Republik untuk membahas hal tersebut.
Akun pribadi Trump sendiri ditangguhkan oleh Twitter setelah insiden kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari. Trump dianggap memberikan hasutan pemberontakan dalam insiden tersebut.
Penangguhan untuk jangka waktu yang tidak terbatas itu juga dilakukan oleh Facebook, YouTube, dan Instagram.
BERITA TERKAIT: