Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pun mendesak Presiden Donald Trump untuk tidak terjebak dalam provokasi Israel yang akan mengadu domba Washington dan Teheran.
"Intelijen baru dari Irak menunjukkan bahwa agen provokator Israel sedang merencanakan serangan terhadap Amerika, menempatkan Trump diikat dengan
casus belli palsu," ujarnya pada Sabtu (2/12), merujuk pada istilah bertindak membenarkan perang.
"Hati-hati dengan jebakan, Presiden Trump. Kembang api apa pun akan menjadi bumerang," sambung dia, seperti dikutip
Reuters.
Pernyataan Zarif dilakukan sehari menjelang peringatan satu tahun pembunuhan jenderal kawakan Iran, Qassem Soleimani oleh serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan Trump.
Esmail Ghaani, yang menggantikan Soleimani sebagai kepala pasukan elit Quds, mengatakan Iran masih siap untuk menanggapi.
Sejauh ini, baik Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari pernyataan Zarif.
Gedung Putih juga tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pesan Zarif.
Dalam beberapa waktu terakhir, AS sudah mengerahkan militernya ke Timur Tengah.
BERITA TERKAIT: