Korean Coast Guard mengungkap, kapal Myong Minho 32 mengalami kecelakaan hingga terbalik pada sekitar pukul 19.45 waktu setempat. Kecelakaan terjadi akibat cuaca sangat buruk, diiringi angin kencang, ombak tinggi, dan suhu dingin.
Kedutaan Besar RI (KBRI) Seoul langsung bertindak dengan mengidentifikasi para korban. Dari tujuh awak kapal yang telah dinyatakan hilang, tiga di antaranya adalah WNI berinisial IHP, S, dan DIS.
"KBRI Seoul telah memastikan identitas ketiga WNI tersebut dan melakukan komunikasi dengan keluarga mereka di tanah air," kata kedutaan dalam keterangan tertulisnya yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/12).
KBRI juga langsung melakukan koordinasi langsung dengan tim gabungan SAR Korea Selatan pada Rabu pagi (30/12).
Tim gabungan tersebut adalah perintah dari Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun. Tim melibatkan 964 personel dari Korean Coast Guard, polisi, pemadam kebakaran, hingga Angkatan Laut. Helikopter dan delapan kapal penyelamat juga dikerahkan dalam operasi pencarian.
Mengingat cuaca yang sangat buruk, maka tim SAR menghentikan upaya penyelamatan pada Rabu malam, meski kapal belum bisa ditarik ke daratan.
Alhasil pada Kamis pagi, kapal akhirnya tenggelam. Kemudian tujuh awak kapal dinyatakan hilang di laut. Tetapi setelah itu tim SAR mengumumkan penemuan satu jenazah awak kapal Korea Selatan berserta beberapa barang yang hanyut, termasuk kemungkinan milik awak kapal WNI.
"Tim SAR gabungan Korsel masih terus melakukan pencarian enam ABK yang masih hilang, termasuk 3 ABK WNI," jelas KBRI Seoul.
"Tim KBRI Seoul masih berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, mewakili pemerintah Indonesia dalam upaya pencarian dan penyelamatan, serta menjadi penghubung antara keluarga para ABK WNI di tanah air dengan tim SAR gabungan," demikian pernyataan KBRI Seoul.
BERITA TERKAIT: