Ledakan Besar Hantam Bandara Yaman, Tewaskan 22 Orang Dan Puluhan Terluka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 31 Desember 2020, 07:50 WIB
Ledakan Besar Hantam Bandara Yaman, Tewaskan 22 Orang Dan Puluhan Terluka
Ledakan di Bandara Yaman, Rabu 30 Desember 2020 waktu setempat/Net
rmol news logo Sebuah ledakan besar menghantam bandara di kota Aden di Yaman selatan pada Rabu (30/12) waktu setempat, tak lama setelah sebuah pesawat yang membawa kabinet yang baru saja didukung oleh Saudi mendarat di bandara.

Kementerian Dalam Negeri Yaman mengatakan sedikitnya ada 22 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka dalam ledakan itu.

Belum jelas asal sumber ledakan dan tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan mematikan tersebut. Tidak ada seorang pun di pesawat pemerintah yang terluka.

Beberapa jam setelah serangan itu, ledakan kedua kembali terdengar di sekitar istana kepresidenan Maasheq Aden di mana anggota kabinet termasuk Perdana Menteri Maeen Abdulmalik, serta duta besar Saudi untuk Yaman, telah dibawa ke tempat yang aman, kata penduduk dan media lokal.

Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan kedua, namun demikian tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden itu.

Abdulmalik mengutuk serangan bandara sebagai tindakan "pengkhianat" dan "pengecut".

“Serangan berbahaya, pengecut dan teroris ini, menempatkan pemerintah di jantung tanggung jawabnya, yang merupakan tugas mengakhiri kudeta, memulihkan negara, menyebarkan stabilitas dan pemulihan negara kita,” kata Abdulmalik, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Rabu (30/12).

Seorang koresponden AFP di bandara mengatakan dia mendengar dua ledakan. "Sedikitnya dua ledakan terdengar saat anggota kabinet meninggalkan pesawat," kata koresponden

Televisi pemerintah Saudi, Ekhbaria, menunjukkan kendaraan yang hancur dan kaca yang pecah. Asap putih membubung dari tempat kejadian.

Menteri Informasi Yaman Moammar Al-Eryani menyalahkan serangan itu pada pemberontak Houthi yang didukung Iran, menambahkan bahwa semua anggota pemerintah aman.

"Kami meyakinkan orang-orang hebat kami bahwa anggota pemerintah baik-baik saja, dan kami meyakinkan Anda bahwa serangan teroris pengecut oleh milisi Houthi yang didukung Iran tidak akan menghalangi kami untuk melaksanakan tugas patriotik kami," katanya di Twitter.

Sementara pihak Houthi membantah bertanggung jawab atas serangan itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA