Pasalnya, diketahui bahwa upaya normalisasi hubungan yang dilakukan oleh Israel dengan setidaknya empat negara berpenduduk mayoritas muslim dalam kurun waktu kurang dari satu tahun terakhir, tidak lepas dari peran kuat. Trump.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump telah menjadi perantara pemulihan hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Salah satu tokoh penting di balik normalisasi hubungan ini adalah Jared Kushner, menantu Trump sekaligus penasihat senior Gedung Putih.
Kini, Israel mengincar setidaknya dua negara berpenduduk mayoritas muslim lainnya untuk menjalin normalisasi hubungan di masa akhir jabatan Trump. Namun Pakistan tidak masuk ke dalam salah satu daftar Israel tersebut.
Begitu kata seorang menteri kabinet Israel. Dia adalah Ofir Akunis, menteri kerja sama regional Israel.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dikabarkan
Al Jazeera (Kamis, 24/12), dia menjelaskan bahwa ada dua negara lagi yang "antre" untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebelum Trump lengser dari Gedung Putih.
Dua negara. berpenduduk mayoritas muslim yang dia maksud masih menjadi misteri. Pasalnya, Akunis juga tidak menyebutkan nama-nama negara tersebut. Dia hanya menyebut bahwa salah satu negara berada di Teluk, tetapi bukan Arab Saudi.
Satu negara lainnya berada lebih jauh ke timur. Dia menyebut bahwa negara itu adalah negara Muslim yang tidak kecil tapi bukan Pakistan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi menyebut bahwa negaranya tidak akan mengakui Israel sampai konflik Israel-Palestina diselesaikan.
Sementara itu, isu normalisasi hubungan dengan Israel juga. sempat menyinggung Indonesia. Namun pemerintah Indonesia juga telah dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia tidak akan mengakui Israel selama tuntutan kenegaraan Palestina tidak terpenuhi.
Negara tetangga Mayasia juga telah mengisyaratkan kebijakan serupa.
BERITA TERKAIT: