Bahayakan Keamanan Nasional, Staf Lokal Bloomberg Di Beijing Ditahan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 11 Desember 2020, 18:46 WIB
Bahayakan Keamanan Nasional, Staf Lokal Bloomberg Di Beijing Ditahan
Seorang warga China yang bekerja di Bloomberg ditahan/Net
rmol news logo Seorang warga negara China yang bekerja untuk outlet media asing Bloomberg di Beijing ditahan oleh otoritas karena dianggap membahayakan keamanan nasional.

Dilaporkan Bloomberg pada Jumat (11/12), Haze Fan terlihat dikawal dari gedung apartemennya oleh petugas keamanan berpakaian preman pada Senin (7/12).

"Warga negara China, Nona Fan, telah ditahan oleh Biro Keamanan Nasional Beijing sesuai dengan hukum China yang relevan karena dicurigai terlibat dalam kegiatan kriminal yang membahayakan keamanan nasional," lapor Bloomberg, mengutip otoritas China.

"Kasus ini sedang diselidiki. Hak sah Fan telah sepenuhnya dipastikan dan keluarganya telah diberi tahu," sambung dia.

Fan sendiri telah bekerja untuk Bloomberg sejak 2017 dan sebellumnya bekerja untuk CNBC CBS News, Al Jazeera, hingga Reuters.

Saat ini, media asing yang beroperasi di China mengalami peningkatan tekanan. Belasan jurnalis asing, khususnya yang bekerja di outlet media Amerika, bahkan dikabarkan telah diusir seiring dengan perselisihan antara Washington Beijing.

Pada Agustus, pihak berwenang di Beijing menahan Cheng Lei, seorang warga negara Australia kelahiran China yang bekerja untuk penyiar CGTN milik pemerintah China, karena dicurigai melakukan aktivitas ilegal yang membahayakan keamanan nasional China.

Pada September, Australia membantu dua koresponden asing Australia meninggalkan China setelah mereka diinterogasi oleh kementerian keamanan negara China.

"Kami sangat prihatin pada (Fan), dan telah secara aktif berbicara dengan pihak berwenang China untuk lebih memahami situasinya," kata juru bicara Bloomberg yang berbasis di New York.

"Kami terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukungnya sementara kami mencari lebih banyak informasi," tambah dia.

Sejauh ini, baik Kementerian Luar Negeri China maupun Biro Keamanan Nasionalnya belum memberikan komentar lebih lanjut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA