Berbicara kepada wartawan pada Jumat (4/9), Sabayev mengungkapkan bahwa kesehatan Navalny yang memburuk secara tiba-tiba bisa jadi dipicu oleh faktor eksternal. "Mungkin stres, kelelahan, faktor suhu - berada di bawah sinar matahari terlalu lama atau hipotermia. Faktor eksternal -apa pun- mungkin telah menjadi penyebab kerusakan mendadak, bahkan sarapan sederhana yang dilewatinya,†kata ahli toksikologi.
“Data anamnesis, yakni riwayat penyakit, menunjuk pada fakta bahwa memang ada masalah, dan masalah tersebut bertahan selama 5-7 hari. Ada masalah pencernaan, gizi. Di mana pada hari-hari belakangan diketahui pasien melakukan diet yang berhubungan dengan penurunan berat badan, penurunan massa tubuh,†terangnya, seperti dikutip dari
TASS, Jumat (4/9).
"Sementara, racun akan meninggalkan jejaknya saat bergerak ke seluruh tubuh, termasuk hati, paru-paru, dan ginjal. Namun, dalam kasus klinis ini selama pasien dirawat di rumah sakit, baik ginjal maupun paru-paru maupun hati, tidak terpengaruh selama tahap awal. Jadi, kami dapat mengatakan bahwa tidak ada racun dalam organisme pasien," jelas Sabaev.
Rumah sakit darurat tempat Navalny dirawat telah melakukan pemeriksaan mendalam dan bekerja pada versi keracunan setibanya di fasilitas medis.
"Selama jam-jam pertama pasien dirawat di rumah sakit, kami menguji organisme pasien untuk jangkauan maksimum racun,†jelas Sabaev yang kembali menekankan tidak ada racun dalam tubuh Navalny.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: