Hal tersebut disampaikan oleh Macron saat melakukan kunjungan ke Lebanon pada Selasa (1/9), melansir
Reuters.
"Tidak pernah menjadi tempat presiden Republik untuk memberikan penilaian atas pilihan editorial jurnalis atau ruang berita, tidak pernah. Karena kami memiliki kebebasan pers," ujar Macron.
Kendati begitu, ia mengatakan, warga Prancis berkewajiban untuk menunjukkan kesopanan dan rasa hormat satu sama lain, dan menghindari ujaran kebencian.
Pada hari yang sama,
Charlie Hebdo mencetak dan mempublikasi ulang edisi karikatur Nabi Muhammad SAW. Penerbitan ulang tersebut dilakukan pada malam persidangan 13 lelaki dan seorang perempuan dituding menyediakan senjata dan logistik untuk aksi terorisme yang digelar pada Rabu (2/9).
Karikatur yang sama sebelumnya sudah diterbitkan oleh
Charlie Hebdo pada 2015 ketika kantor media tersebut diserang oleh pria bersenjata yang memicu gelombang pembunuhan di Eropa.
BERITA TERKAIT: