Mereka mengatakan keputusan menteri dalam negeri untuk menutup perlintasan Jaber akan mulai berlaku pada Kamis pagi (13/8) waktu setempat.
Langkah itu dilakukan setelah adanya 12 kasus yang dilaporkan pada Rabu dan 13 pada Selasa dalam lonjakan pertama selama beberapa minggu. Sementara itu para pejabat yang bekerja di persimpangan kini sudah menjalani karantina.
Penyeberangan darat lainnya di negara itu dengan Arab Saudi, Israel, dan wilayah Palestina hanya dibuka untuk barang-barang komersial sejak penguncian ketat pada bulan Maret untuk membendung pandemik.
Perdana Menteri Omar al Razzaz mengatakan pada hari Rabu lonjakan itu adalah "sumber kekhawatiran" dan para pejabat mengatakan sebagian besar kasus berasal dari pengemudi truk yang datang dari Suriah, di mana LSM mengatakan peningkatan yang signifikan dalam kasus telah dicatat oleh pekerja kemanusiaan, seperti dikutip dari
Arab News, Rabu (12/8).
Awal bulan ini Kerajaan Yordania menunda dimulainya kembali layanan penerbangan internasional yang mulanya direncanakan akan dibuka pada Rabu (12/8).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.