UEA dan India Memperpanjang Penutuan Penerbangan Satu Minggu Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 28 Juli 2020, 10:18 WIB
UEA dan India Memperpanjang Penutuan Penerbangan Satu Minggu Lagi
Ilustrasi/Net
rmol news logo India dan Uni Emirat Arab terus menggodok pembahasan mengenai jumlah dan frekuensi penerbangan antara India dan UEA sebagai lanjutan dari keputusan memperpanjang penutupan penerbangan antara kedua negara.

Otoritas Penerbangan Sipil Umum UEA mengatakan pembicaraan sedang berlangsung dan keputusan akan ditetapkan setelah diskusi selesai. Penutupan penerbangan antara India dan UEA sendiri dijadwalkan berakhir pada Minggu.

Namun, Duta besar India untuk UEA, Pavan Kapoor, mengatakan penerbangan baru akan dibuka pada minggu depan dan perjanjian baru sedang dikerjakan.

"Sudah diperpanjang lagi setidaknya untuk satu minggu lagi," kata Kapoor mengenai penutupan penerbangan antara India dan UEA, dikutip dari TN. Selasa (27/7).

"Yang jelas keputusan yang sudah ada tetap berjalan sampai kami dapatkan keputusan atau kesepakatan terbaru sebagai jalan keluar," sambungnya.

Jika penerbangan dibuka, tentunya pertama-tama tidak mengambil penumpang transit. Jumlah penumpang langsung tujuan UEA atau India pun dibatasi.

Lebih dari 100 penerbangan repatriasi akan membawa warga India pulang dari Emirates pada 1 hingga 15 Agustus.

Sekitar 75 penerbangan akan beroperasi dari Dubai dan Sharjah, dan 30 penerbangan Abu Dhabi.

Air India Express mengatakan warga negara India yang terdaftar dengan misi diplomatik di Dubai dan Abu Dhabi, dapat memesan melalui situs web maskapai atau melalui agen perjalanan UEA terdaftar mulai Senin.

Sejak 7 Mei lalu, hampir 210.000 orang India telah dipulangkan dari UEA.

Warga UEA yang berada di India ketika perbatasan ditutup pada bulan Maret telah meminta lebih banyak penerbangan dan proses persetujuan yang lebih cepat untuk memungkinkan mereka kembali ke Emirates.

Mereka mengatakan situs pemesanan sering mencantumkan penerbangan sebagai tiket terjual habis atau rute dibatalkan setelah pemesanan dilakukan.

Ada juga beberapa kebingungan mengenai apakah tes PCR Covid-19 harus diperoleh dari fasilitas Pure Health yang berafiliasi dengan UAE. Otoritas Krisis Darurat Nasional dan Manajemen Bencana sejak itu mengonfirmasikan tes PCR yang dilakukan oleh laboratorium terakreditasi di negara keberangkatan juga akan diterima.

Seorang calon penumpang, Dalai, 32 tahun, mengikuti tes di kota asalnya di Bhubaneshwar, di India timur, sebelum terbang ke Delhi untuk mengambil penerbangan Emirates untuk kembali ke Dubai.

Tes harus berlaku selama 72 jam sebelum perjalanan.

"Itu benar-benar sangat ketat dan saya harus menjadwal ulang penerbangan karena lab ditutup pada hari Minggu dan butuh 24 jam untuk mendapatkan hasilnya," kata Dalai, yang tinggal di Dubai dan memerlukan izin dari Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan Bepergian.

Beberapa penduduk lainnya telah menghabiskan ribuan untuk membeli kursi jet pribadi atau menempuh rute panjang melalui Inggris untuk kembali ke Emirates. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA