Data yang dirilis Komisi Pemilihan Federal pada Senin (20/7) menunjukkan, dana kampanye Trump pada bulan Juni lebih besar dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Dengan begitu, pada akhir Juni, Trump dikabarkan memiliki 113 juta dolar AS atau Rp 1,67 triliun dana kampanye sisa dalam bentuk tunai.
Sementara itu, melansir
Reuters, saingan Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden hanya menghabiskan 36,9 dolar AS atau setara dengan Rp 547 miliar pada bulan Juni. Dengan dana kampanye sisa di akhir bulan yaitu 108,9 dolar AS atau Rp 1,61 triliun dalam bentuk tunai.
Dana kampanye Trump diketahui sebagian besar disalurkan untuk iklan televisi. Trump membeli waktu tayang yang signifikan di seluruh negeri.
Sementara Biden hanya meluncurkan blitz iklan besar pertamanya pada paruh kedua Juni. Itu pun hanya menargetkan negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran seperti Pennsylvania dan Michigan.
Proyek Media Wesleyan dalam sebuah penelitian melacak pengeluarkan kampanye calon presiden AS. Hasilnya, antara 11 Mei hingga 28 Juni, Trump diketahui sudah membeli 50 ribu iklan di seluruh negeri, sedangkan Biden hanya membeli 3.100 iklan di periode yang sama.
Meski begitu, terlepas dari banyaknya dana yang telah dikeluarkan Trump untuk bisa menang, hasil jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, Presiden AS ke-45 tersebut telah kehilangan kepercayaan publik, khususnya dalam penanganan pandemik Covid-19.
BERITA TERKAIT: