10 Ribu Warga Rusia Kembali Turun Ke Jalan, Tuntut Pembebasan Seorang Gubernur Yang Terjerat Kasus Pembunuhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 19 Juli 2020, 09:58 WIB
10 Ribu Warga Rusia Kembali Turun Ke Jalan, Tuntut Pembebasan Seorang Gubernur Yang Terjerat Kasus Pembunuhan
Sebanyak 10 ribu orang melakukan aksi demo mendukung Gubernur Khabarovsk, Sergei Furgal pada Sabtu, 18 Juli 2020/Net
rmol news logo Ribuan warga Rusia marah atas penahanan yang dilakukan oleh pihak berwenang terhadap Gubernur Khabarovsk, Sergei Furgal pada pekan lalu atas dugaan pembunuhan.

Sehingga setidaknya 10 ribu orang turun ke jalanan Kota Khabarovsk pada Sabtu (18/7). Mereka menuntut pembebasan Furgal dan pengadilan yang transparan atas kasusnya, melansir Reuters.

Furgal merupakan seorang anggota Partai Demokrat Liberal yang berkuasa pada 2018, setelah ia mengalahkan saingannya dari Partai Rusia Bersatu yang digawangi oleh Presiden Vladimir Putin.

Pekan lalu, Furgal dibawa ke Moskow untuk menjalani persidangan karena diduga terlibat dalam pembunuhan terorganisir terhadap beberapa pengusaha 15 tahun yang lalu. Saat ini ia diketahui berada dalam penahanan pra persidangan.

Selama ini, Furgal telah membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Namun jika terbukti bersalah, ia akan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

Pada Sabtu sore yang terik, para demonstran memadati jalan raya kota. Mereka membawa poster-poster mendukung Furgal. Beberapa menuntut pembebasannya, yang lain menyerukan pengadilan terbuka dan transparan.

Seorang wanita paruh baya yang mengenakan masker, Svetlana, mengatakan, banyak politisi Rusia yang memiliki masa lalu yang kelam, ketika tahun-tahun terakhir Uni Soviet diliputi korupsi dan kejahatan. Meski begitu, Furgal telah dipilih oleh rakyat.

"Orang-orang datang ke sini untuk membela hak pilih mereka: Kami memilihnya, jadi kembalikan dia kepada kami," serunya.

Protes tersebut hanya berselang tiga pekan setelah pemerintah mengesahkan amandemen konstitusi yang memungkinkan Putin untuk tetap berkuasa selama 16 tahun ke depan.

Pekan lalu, hampir 12 ribu orang melakukan aksi menentang amandemen tersebut. Lusinan di antaranya ditangkap. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA