Insiden itu dilaporkan terjadi di beberapa cabang Burger King di Nanchang, Provinsi Jiangxi, China Timur, yang melibatkan beberapa anggota staf yang diduga mengubah tanggal kadaluwarsa makanan, kemudian koki menggunakan bahan makanan kadaluwarsa itu untuk diolah.
Burger King yang ada di China sendiri telah meminta maaf setelah laporan awal investigasi itu keluar.
Akibat insiden tersebut, pihak restoran yang terkenal dengan produk burgernya itu mengaku omzetnya sedikit menurun. Hal itu dikonfirmasi oleh seorang karyawan dari cabang Burger King di Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Dia mengatakan, pelanggan yang datang pada Jumat (17/7) cenderung menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Aliran pelanggan restoran sedikit menurun pagi ini dibandingkan dengan hari kerja normal,†kata karyawan yang tak bersedia menyebutkan namanya itu, seperti dikutip dari
GT, Jumat (17/7).
Dalam penelusuran, beberapa restoran Burger King mengatakan bisnis mereka berjalan seperti biasa. Seorang pelanggan yang bermarga Liu dari Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, Tiongkok Timur, mengatakan bahwa ia baru saja membeli roti Burger King tak lama setelah kabar itu tersiar.
“Saya masih akan memilih Burger King,†katanya, seraya menambahkan agar insiden itu akan membuat perusahaan meningkatkan keseluruhan manajemen serta kualitas makanannya.
Menurut laporan yang ditulis
Beijing Daily, regulator pasar Shanghai telah mengadakan pembicaraan dengan manajemen Burger King China pada Jumat (17/7), dan meminta mereka untuk memperkuat manajemen restoran mereka.
“Hukuman ketat akan diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan kualitas, dan operasi online juga akan ditangguhkan,†kata laporan itu.
BERITA TERKAIT: