“Saya telah meninggalkan Hong Kong dan melanjutkan kerja advokasi di tingkat internasional,†kata Law dalam pesan singkatnya kepada wartawan, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (3/7).
Merujuk pada resiko, dirinya menolak mengatakan di negara mana kini ia tinggal.
“Berdasarkan penilaian risiko, saya tidak akan mengungkapkan terlalu banyak tentang keberadaan dan situasi pribadi saya sekarang,†tambahnya.
Pada hari Rabu (1/7), penangkapan pertama dilakukan di bawah undang-undang, terutama untuk pengunjuk rasa yang kedapatan memiliki bendera atau stiker pro-kemerdekaan.
Law adalah anggota pendiri Demosisto, sebuah partai pro-demokrasi yang dibubarkan awal pekan ini sebagai tanggapan terhadap undang-undang keamanan.
Law dan anggota partai terkemuka lainnya seperti mantan pemimpin mahasiswa Joshua Wong sering digambarkan sebagai ‘tangan hitam’ dan separatis yang berkonspirasi dengan orang asing untuk melemahkan China.
Dalam sebuah posting foto di Facebook pada Kamis (2/7), Law menggambarkan dirinya yang menatap Hong Kong ketika pesawatnya terbang.
“Ketika saya melihat ke bawah pada keindahan Hong Kong dari pesawat, gambar ini telah menjadi salah satu pemandangan yang tak terlupakan dalam pikiran saya," tulisnya.
“Aku harap hari itu akan tiba ketika aku bisa kembali lagi ke Hong Kong dan aku masih bisa menjadi pemuda yang belum melupakan aspirasi awalnya.â€
“Saya berharap yang terbaik bagi HongKong, dan saya berharap kemuliaan akan segera kembali ke kota," tambahnya.
BERITA TERKAIT: