Dana kampanye memang dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam pilpres AS. Dana sangat penting bagi kelancaran kampanye di 50 negara bagian AS dan bisa digunakan untuk membuat iklan.
Dari data yang dimiliki oleh tim Biden yang dikutip
Reuters, dalam penggalangan dana selama dua bulan berturut-turut pada Juni, mantan Wakil Presiden AS tersebut telah berhasil mengungguli sang petahana, Trump.
Data yang ditunjukkan pada Rabu (1/7), memperlihatkan Biden dari Partai Demokrat berhasil meraup lebih dari 141 juta dolar AS selama Juni. Sementara Trump dari Partai Republik memiliki 131 juta dolar AS.
Dengan angka tersebut, diperkirakan kampanye untuk tahun ini akan menjadi pilpres AS yang paling mahal dalam sejarah.
Selama ini Biden memang berusaha untuk menghapus kesenjangan dana kampanyenya dengan Trump. Sementara sang presiden telah menjadi penggalang dana luar biasa.
Namun, sejak krisis Covid-19 dan protes anti-rasisme, penggalangan dana untuk Biden melonjak secara signifikan. Itu juga beriringan dengan meningkatnya tingkat persetujuan warga AS atas Biden.
Di sisi lain, Trump sendiri dikritik atas tanggapannya terhadap pandemik dan protes.
Kendati begitu, selama kampanye online untuk merayakan ulang tahunnya pada bulan lalu, Trump berhasil mengumpulkan 14 juta dolar AS.
Sedangkan Biden berhasil mengumpulkan 11 juta dolar AS dalam sebuah acara yang dihadiri oleh mantan Presiden Barack Obama pada pekan lalu.
Terlepas dari keberhasilan Biden mengumpulkan dana, Trump tampaknya masih diuntungkan dalam hal uang tunai. Tim kampanye Trump diketahui memiliki lebih dari 295 juta dolar AS uang tunai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: