Demi Subsidi Kesehatan, Putin Ajukan Kenaikan Pajak Pendapatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 24 Juni 2020, 09:26 WIB
Demi Subsidi Kesehatan, Putin Ajukan Kenaikan Pajak Pendapatan
Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net
rmol news logo Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengajukan proposal tekait dengan pajak kekayaan baru untuk mendukung pengobatan penyakit langka pada anak.

Melalui pidato yang disiarkan di televisi pada Selasa (23/6), Putin mengatakan, pandemik Covid-19 telah menyibak masalah sistem kesehatan rusia. Di mana anak-anak dengan penyakir langka dan yatim piatu atau memiliki orangtua tidak mampu, sulit mendapatkan perawatan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang merespons, dan saya dengan tulus ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang mencoba untuk membantu," ujar Putin seperti dikutip dari Anadolu Agency.

"Tetapi di sini kita membutuhkan solusi yang sistematis dan berbasis negara. Kita perlu membangun sumber pendanaan permanen yang andal. Bantuan harus menjangkau setiap anak, setiap keluarga yang menghadapi musibah seperti itu," terangnya.

Untuk itu, Putin mengajukan proposal untuk menaikan pajak atas pendapatan pribadi yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2021.

Berdasarkan proposal tersebut, pendapatan tahunan yang melebihi 5 juta rubel akan dikenakan pajak 15 persen, sebelumnya 13 persen. Jika pendapatannya melebihi 6 juta rubel, maka 5 juta rubel akan dikenakan pajak 13 persen dan 1 juta rubel akan dikenakan pajak 15 persen.

Dengan meningkatkan pajak pendapatan, maka akan ada tambahan anggaran per tahun sebesar 60 miliar rubel. Dana tersebut akan dialokasikan untuk anak-anak dengan penyakit langka dan parah, termasuk membeli obat-obatan, peralatan medis, rehabilitasi, hingga operasi.

"Dana ini harus dilindungi dari penggunaan lain," tekan Putin.

Dalam kesempatan tersebut, Putin juga mendesak agar orang-orang untuk tetap berhati-hati terhadap virus, setidaknya hingga prosuksi massal vaksin Covid-19.

Saat ini, jumlah infeksi di Rusia sudah mencapai lebih dari 600 ribu kasus dengan lebih dari 8.300 orang meninggal dan lebih dari 356 ribu telah sembuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA