Tidak tanggung-tanggung, hukuman penjara 10 tahun telah ditetapkan. Trump mengizinkan pemerintah federal memperkarakan siapa pun yang merusak patung atau monumen milik pemerintah Amerika.
"Siapa pun yang melakukan aksi vandal atau merusak patung atau monumen milik pemerintah federal akan dihukum maksimal 10 tahun penjara," seru Trump, dikutip dari
Al Jazeera, Selasa (23/6).
Sementara kepada
Fox News, Trump mengingatkan perlunya warga mempelajari sejarah.
"Kita harus belajar dari sejarah," kata Trump dalam siaran wawancara yang direkam Selasa. "Dan jika kamu tidak mengerti sejarahmu, kamu akan kembali ke sana lagi."
Baru-baru ini patung Christopher Columbus dirobohkan para pendemo. Columbus dianggap membuka pintu kolonialisme oleh Eropa ketika ia menemukan benua Amerika. Selain itu, salah satu yang terbaru, adalah patung mantan Presiden Amerika Andrew Jackson di depan Gedung Putih.
Para pejabat pun terpecah. Ada yang memang berencana memindahkan patung karena dianggap menyuarakan perbudakan, ada yang mendukung keputusan Trump.
Salah satunya adalah senator republikan, Tom Cotton. Senator asal Arkansas itu menyerukan bahwa pemerintah federal harus mengambil sikap atas mereka yang mencoba merobohkan atau merusak patung-patung figur bersejarah Amerika.
"Mereka yang merobohkan patung adalah kriminal yang menyamar sebagai demonstran. Mereka mengklaim mempraktikan kebebasan berpendapat, tapi hal itu tak bisa diikuti dengan penghancuran properti publik," ujar Cotton.
BERITA TERKAIT: