Kedua pria itu, Selvadhas Paul dan Dwimu Brahma, bekerja sebagai pengemudi di Komisi Tinggi India di Islamabad. Sumber di Pos Pemeriksaan Terpadu (ICP) di Attari mengatakan bahwa bekas luka terlihat di wajah, leher, dan paha Selvadhas dan Brahma selama pemeriksaan medis, yang mengindikasikan mereka disiksa saat tahanan selama 12 jam.
Tiga petugas lain yang kembali adalah Sekretaris Kedua S Shiv Kumar, Kapten Penasihat Udara Grup, Manu Midha dan Pankaj. Kelima orang itu datang ke perbatasan Wagah menggunakan mobil dari Islamabad.
Seorang pejabat senior di perbatasan Attari mengatakan, “Lima pejabat Komisi Tinggi India menyeberang ke India pada sore hari. Tiga pejabat yang menemani Selvadhas dan Brahma sedang cuti dan akan kembali bekerja.â€
Selvadhas dan Brahma dibawa pergi dengan kendaraan terpisah dari Attari didampingi oleh tim personel Pasukan Keamanan Industri Pusat (CISF), sementara tiga lainnya pergi dengan kendaraan lain.
Badan intelijen Pakistan disebut menutup mata dan memborgol mereka.
“Mereka diinterogasi selama 12 jam oleh tim yang terdiri dari setidaknya 10 orang,†kata sebuah sumber, seperti dikutip dari
New Indian Express, Senin (22/6).
Menurut sumber yang sama, pihak berwenang Pakistan menyiksa mereka dalam upaya untuk memaksa agar mereka mengaku terlibat dalam kegiatan pengumpulan intelijen di Komisi Tinggi India.
Kementerian Luar Negeri India mengajukan protes keras atas dugaan penculikan dan penyiksaan kedua pejabat itu dengan memanggil kuasa hukum dari Komisi Tinggi Pakistan, Haider Shah.
Sementara itu Pakistan membantah tuduhan tersebut.
“Kami menolak narasi yang sepenuhnya tidak akurat tentang peristiwa yang terkait dengan kejahatan tabrak lari oleh pejabat Komisi Tinggi India,†kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Aisha Farooqui kepada Anadolu Agency.
BERITA TERKAIT: