“Saya ingin polisi penembak suami saya dihukum, masuk penjara. Saat ini saya masih belum percaya pada kenyataan bahwa suami saya tidak akan pernah pulang," isak Tomika Miller kepada CBS News.
Tomika Miller dan Rayshard Brooks sama-sama berusia berusia 27 tahun. Mereka dikaruniai empat orang anak. Ketukan di pintu pada Sabtu pagi itu telah menghancurkan hati Miller. Kabar yang sangat mengejutkan juga membuat dunianya hancur.
Miller menggambarkan suaminya sebagai sosok yang baik, ayah yang mencintai keluarga.
“Dia adalah jiwa yang indah. Dia seorang pejuang. Dia mencintai keluarganya. Dia selalu ingin berada di rumah bersama kami,†kata Miller.
Bahkan, saat polisi menangkap dan akan membawanya, suaminya itu semat bertanya apakah ia diijinkan untuk pulang ke keluarganya sebentar.
“Jika suami saya yang menembak mereka, pasti suami saya akan berada di penjara. Maka sekarang, ketika mereka menembak suami saya, mereka harus disingkirkan!†tangis Miller, seperti dikutip dari
CBS News, Senin (15/6)
Bagi Miller apa yang menimpa suaminya adalah pembunuhan. Baginya setiap orang punya hak yang sama untuk hidup.
Malam itu, karyawan restoran Wendy's di Atlanta menelepon pihak berwenang melaporkan bahwa seseorang, yang diduga dalam keadaan mabuk, tertidur di dalam mobilnya di jalur drive-through restoran, membuat antrean menjadi panjang.
Dalam rekaman kamera terlihat petugas menegur Brooks dengan baik. Saat polisi akan bergerak memborgolnya, tiba-tiba Brooks berontak. Kamera pengawas menunjukkan Brooks merebut pistol polisi (sebagian laporan menyebutnya itu adalah taser) dan mengarahkannya ke polisi. Tak lama, salah satu polisi itu menembak Brook.
Video kematian Brooks terlalu menyakitkan bagi Miller untuk ditonton. Dua polisi itu kini sedang menjalani pemeriksaan dan terancam dipecat.
Miller mengatakan dia telah menangis untuk kematian George Floyd, dan sekarang dia menangisi suaminya dan dirinya sendiri karena tahu rasa sakit keluarganya.
"Aku tidak pernah membayangkan itu berada di pintu depan rumahku. Aku tidak pernah membayangkan kalau aku harus melalui peristiwa ini,†katanya.