Hal tersebut merupakan bentuk respons pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson terhadap tuntutan para demonstran anti-rasisme yang tergabung dalam gerakan Black Lives Matter (BLM) di seluruh dunia.
Melansir
Reuters pada Senin (15/6), Johnson mengatakan ia tidak dapat mengabaikan perasaan yang ditunjukkan oleh puluhan ribu orang yang berdemonstrasi di London dan kota-kota lainnya.
"Kita harus melihat diskriminasi dalam sistem pendidikan, kesehatan, dan peradilan pidana. Kita harus melihat semua cara di mana itu (rasisme) mempengaruhi kelompok etnis kulit hitam dan minoritas," ujar Johnson.
"Dan kita akan melakukan upaya besar yang akan kita umumkan segera: komisi lintas-pemerintahan baru untuk melihat apa yang sedang terjadi terhadap kelompok etnis kulit hitam dan minoritas, serta untuk memperjuangkan hak mereka," sambungnya.
Untuk menanggulangi rasisme, Johnson mengatakan, pemerintah akan meningkatkan peluang bagi kulit hitam dan etnis minoritas untuk bisa masuk universitas.
"Apa yang benar-benar ingin saya lakukan sebagai perdana menteri adalah mengubah narasinya. Kami menghentikan diskriminasi, kami memberantas rasisme," tegasnya.
"Tapi itu tidak mudah. Kita harus melihat dengan sangat hati-hati rasisme dan diskriminasi nyata yang dihadapi orang-orang," imbuh Johnson.
Dalam beberapa waktu terakhir, Inggris juga tidak ketinggalan untuk menghadapi protes solidaritas yang dipicu oleh meninggalnya warga Amerika Serikat (AS) berkulit hitam, George Floyd, pada bulan lalu di Minneapolis.
BERITA TERKAIT: