Val Demings bersama rekannya yang juga dari Demokrat, Raja Krishnamoorthi, memperingatkan bahwa musuh-musuh Amerika, di antaranya Rusia, memiliki sejarah hendak membangkitkan perpecahan dan ketidakpercayaan di antara orang Amerika, jadi bisa saja mereka melakukannya lagi kali ini.
Oknum-oknum itu menyuarakan keprihatinan lewat meme palsu yang tersebar di internet. Mereka menghasut agar krisis semakin kacau sehingga menimbulkan kekerasan.
Demings dan Krishnamoorthi mengirim surat kepada Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe dan mendesaknya untuk menyelidiki hal itu.
"Sayangnya, kita tahu bahwa aktor asing secara historis berusaha mengeksploitasi ketegangan di komunitas Amerika selama masa-masa seperti ini," tulis Demings dan Krishnamoorthi, seperti dikutip dari
Flapol, Jumat (12/6).
"Seperti yang sekarang telah dikonfirmasi secara luas oleh IC (Komunitas Intelijen AS), pemerintah Rusia mengambil berbagai langkah untuk mengeksploitasi ketegangan di Amerika dalam upaya untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016 yang lalu. Tindakan ini termasuk memalsukan akun dari seluruh spektrum politik, seperti meniru partai GOP Tennessee dan bahkan demonstran Black Lives Matter."
Demings dan Krishnamoorthi mengatakan, situasi saat ini dapat memberi kesempatan kepada oknum asing mencampuri urusan dalam negeri AS, dan menggunakan situasi saat ini untuk mengganggu pemilihan 2020 mendatang.
“Hal yang pernah dilakukan Rusia saat pemilihan 2016 lalu,†kata keduanya.
“Selama bertahun-tahun, komunitas minoritas mencari keadilan dan suara mereka dibungkam. Sekarang, orang Amerika di seluruh negeri berbicara dan menuntut reformasi untuk memerangi rasisme, kekerasan terkait ras, dan kebrutalan polisi, dan kami mengalami tingkat tindakan sipil dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik secara langsung maupun di media sosial,†tulis mereka.