Penangkapan Floyd disusul dengan tindakan yang tidak manusiawi, polisi melakukan kekerasan yang di luar batas dengan menekan leher Floyd hingga tewas, padahal sebelumnya Floyd telah memohon ampun.
Lalu bagaimana mulanya polisi bisa menangkap Floyd dan melakukan kekerasan?
Kejadian itu dimulai dengan masuknya panggilan kepada aparat yang melaporkan ada seseorang menggunakan uang palsu di sebuah toko di Minneapolis. Laporan itu segera direspon.
Namun, respons itu malah berakhir fatal. George Floyd tewas setelah seorang polisi kulit putih menggunakan lututnya untuk menjepitnya dalam sebuah insiden yang direkam dalam video.
Kepolisian Minneapolis merilis transkrip panggilan 911 yang mengarah pada penangkapan dan kematian Floyd. Transkip ini dikutip dari
CNN.
Operator: 911 apa alamat daruratnya?
Penelepon: Ini 3759 Chicago Ave.
Operator: Apa yang bisa saya bantu?
Penelepon: Umm.. seseorang datang ke toko kami dan memberi kami uang palsu dan kami menyadarinya sebelum ia meninggalkan toko, dan kami berlari kembali ke luar. Mereka duduk di mobil mereka. Kami mengatakan kepada mereka untuk memberi kami telepon mereka, meminta mereka mengembalikan barang, dan dia juga mabuk, dan kami meminta rokok kami kembali agar ia bisa pulang. Tetapi ia tidak ingin melakukannya, dan dia duduk di mobilnya karena dia terlalu mabuk berat dan dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Operator: Oke, jenis kendaraan apa yang dia miliki?
Penelepon: Dan... um dia punya kendaraan, yang ah...tunggu sebentar biarkan saya melihat apakah saya dapat melihat izin mengemudinya. Nomor SIM-nya adalah BRJ026.
Operator: Oke, warnanya apa?
Penelepon: Ini warna biru. Itu van biru.
Operator: Van biru?
Penelepon: Ya, van.
Operator: Baiklah, van biru, dimengerti. Apakah di depan atau di 38th St.?
Penelepon: Ah ada di St. 38th
Operator: Di St. 38. Jadi, orang ini memberikan uang palsu, apakah dia mengambil rokok Anda, dan dia di bawah pengaruh sesuatu?
Penelepon: Sepertinya begitu, ya. Dia bertingkah aneh.
Operator: Seperti apa dia, ras apa?
Penelepon: Um, dia pria yang tinggi. Dia seperti tinggi dan botak, sekitar 6, ... 6 1/2 inci, dan dia berlaku aneh sehingga dia mulai pergi, mengendarai mobil.
Operator: Oke, perempuan atau laki-laki?
Penelepon: Um...
Operator: Apakah perempuan atau laki-laki?
Penelepon: (Berbicara dengan orang lain) - dia bertanya (tidak terdengar) satu detik. Halo?
Operator: Apakah perempuan atau laki-laki yang melakukan ini?
Penelepon: Itu laki-laki.
Operator: Oke. Apakah dia berkulit putih, hitam, asli, Hispanik, Asia?
Penelepon: Kira-kira seperti itu.
Operator: Yang mana? Putih, hitam, asli, Hispanik, Asia?
Penelepon: Tidak, dia pria kulit hitam.
Operator: Baiklah.
Penelepon: Bagaimana hari Anda?
Operator: Tidak terlalu buruk.
Penelepon: Hari yang melelahkan, ya?
Operator: Siapa nama Anda?
Penelepon: Nama saya (disensor)
Operator: Baiklah, nomor telepon Anda?
Penelepon: (Disensor)
Operator: Baiklah, saya telah mengirim bantuan ke sana. Jika kendaraan itu atau orang itu pergi sebelum kita sampai di sana, telepon saja kita kembali, kalau tidak regu kita akan segera tiba di sana, oke?
Penelepon: Tidak masalah.
Kematian Floyd menimbulkan banyak protes di jalanan. Kerumunan pemrotes menyesaki tempat-tempat penting seperti di kawasan Gedung Putih. Bahkan kantor polisi sampai dibakar pada malam ketiga demonstrasi atas kematian Floyd. Sejumlah gedung dijarah dan dirusak sebagai aksi protes warga.
Lebih dari 170 toko rusak atau dijarah, menurut polisi. Garda Nasional Minnesota kemudian dimobilisasi ke kedua kota.
Pemeriksa medis mencatat Floyd memiliki masalah jantung ditambah dengan efek minuman keras. Saat ditangkap, Floyd berusaha melawan sebelum diborgol. Namun, tidak ada rekaman video saat dimulainya penangkapan, kecuali Flyod telah jatuh ke tanah dan dijepit dengan lutut aparat.
BERITA TERKAIT: