"Pandemi Covid-19 akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan yang tak terbayangkan di seluruh dunia," kata Guterres, berbicara pada forum keuangan di New York yang dilakukan secara virtual.
Para pemimpin dunia bersatu untuk membangun kembali masyarakat dan ekonomi setelah krisis ini.
Ia menguraikan kerentanan global yang dipicu oleh pandemik.
“Sebanyak 60 juta orang lebih akan terpuruk dalam kemiskinan yang ekstrim, hingga setengah dari tenaga kerja secara global. Sebanyak 1,6 miliar orang, tanpa mata pencaharian, kehilangan 8,5 triliun dolar AS dalam output global. Itu kontraksi paling tajam sejak Depresi Besar tahun 1930-an. Kita harus menghindarinya," tegas Guterres, seperti dikutip dari
Foxnews, Jumat (29/5).
Organisasi Kesehatan Dunia telah mencatat hampir 5,6 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi secara global dan jumlah kematian telah melampaui 350.000.
Pembatasan yang ditetapkan di seluruh dunia telah memaksa orang untuk menjaga jarak sosial dan tetap tinggal di rumah. Aturan itu, harus diakui menjadi menyebabkan penghentian ekonomi besar-besaran.
"Satu dari enam orang muda telah berhenti bekerja sejak timbulnya pandemik Covid-19,†isi pernyataan Organisasi Perburuhan Internasional.
"Di sinilah krisis kesehatan bertemu dengan krisis ekonomi, sebuah hubungan berbahaya yang dapat memperpanjang dan memperdalam keduanya," kata Guterres.
Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia telah memfasilitasi dana bantuan bencana dan operasional di lebih dari 100 negara, serta memberikan bantuan ekonomi kepada hampir 70 persen.
IMF juga telah menggandakan akses ke fasilitas daruratnya yang memungkinkan bantuan keuangan lebih dari 100 miliar dolar AS yang dapat diakses di seluruh dunia.
Dunia tengah menghadapi banyak tantangan yang diperburuk oleh virus corona, dan semua membutuhkan perhatian yang lebih.
BERITA TERKAIT: