Hal itu juga ia sampaikan dalam pertemuan Ministerial Coordination Group on Covid-19 (MCGC) yang dilakukan secara virtual pada Selasa malam (28/4).
Pertemuan rutin tersebut juga diikuti oleh 10 menlu lain, di antaranya adalah Kanada, Jerman, Prancis, Inggris, Australia, Singapura, Afrika Selatan, Brasil, Turki, dan Peru.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menekankan multilateralisme tidak boleh hanya diartikan dalam bentuk pernyataan, melainkan juga tindakan nyata, kerja sama yang konkrey.
"Saya sampaikan, multilateralisme hanya dapat kepercayaan dunia jika dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat seluruh dunia," ujar Retno dalam konferensi pers virtual pada Rabu (29/4).
Lebih lanjut, Retno menyampaikan, ada tiga hal yang ia sampaikan dalam pertemuan tersebut. Di mana pertama adalah mengenai komitmen untuk menjamin arus barang selama pandemik.
"Yang kedua mengenai vaksin. Isu ini diangkat oleh beberapa negara, antara lain Afrika Selatan, Singapura, dan Peru," lanjutnya.
Mengenai vaksin, Retno meminta agar ketersediaan vaksin bisa mencapai negara-negara berkembang dan LDC dengan harga yang terjangkau.
Dan terakhir, Retno juga membahas perlindungan dan pemberdayaan perempuan selama pandemik. Hal ini juga diangkat oleh Menlu Australia, Merise Payne.
BERITA TERKAIT: