Pada Selasa malam (28/4), Amash mengumumkan bahwa ia telah masuk dalam perlombaan pertarungan presiden 2020 untuk Partai Libertarian.
Dalam akun Twitter-nya, Amash juga mengungkapkan ia sudah meluncurkan komite eksplorasi untuk rencana besarnya tersebut.
"Orang Amerika siap untuk pendekatan praktis yang didasarkan pada kerendahan hati dan kepercayaan rakyat," ujar Amash seperti dimuat
Time.
"Kami siap menjadi presiden yang akan mengembalikan kehormatan konsitusi dan menyatukan orang (Amerika)," lanjutnya.
Amash sendiri mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Republik pada Juli tahun lalu. Pada saat itu, Amash mengatakan, ia kecewa dengan sistem politik dua partai yang bisa berkembang menjadi ancaman eksistensial dari prinsip Amerika.
"Saya percaya, Partai Republik membela pemerintahan yang terbatas, kebebasan ekonomi, dan kebebasan individu. Prinsip-prinsip yang memungkinkan bagi impian Amerika," ujar Amash pada saat itu.
"Namun, dalam beberapa tahun terakhir, saya kecewa dengan politik partai dan takut dengan apa yang saya lihat. Sistem dua partai telah berkembang menjadi ancaman eksistensial terhadap prinsip dan institusi Amerika," lanjutnya menjelaskan.
Pernyataan kekecewaan Amash sendiri diduga terkait dengan laporan khusus Robert Mueller mengenai adanya hubungan Presiden Donald Trump dan Rusia dalam pemilihan 2016.
BERITA TERKAIT: