Berdasarkan perhitungan
Reuters yang dimuat kembali
CNA, jumlah kasus infeksi di AS melonjak tajam, yaitu meningkat dua kali lipat dalam 18 hari. Angka tersebut juga merupakan sepertiga dari total infeksi di seluruh dunia.
Sekitar 30 persen kasus berada di negara bagian New York, New Jersey, Massachusetts, California, dan Pennsylvania.
Hingga Selasa (28/4), korban meninggal dunia akibat Covid-19 di AS meningkat sebanyak lebih dari 2.000 dari hari sebelumnya, menjadi 58.233 orang meninggal dunia.
Menurut proyeksi dari Universitas Washington, pandemi Covid-19 bisa merenggut lebih dari 74.000 nyawa di AS pada 4 Agustus. Angka tersebut naik dari proyeksi pada 22 April, yaitu lebih dari 67.600 orang meninggal dunia.
Selain melebihi korban Perang Vietnam, jumlah kematian akibat Covid-19 di AS juga melebihi jumlah kematian akibat flu musiman beberapa tahun terakhir, kecuali untuk musim 2017-2018.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan, kematian akibat flu musiman berkisar dari 12.000 pada musim 2011-2012 hingga 61.000 selama 2017-2018.
Pandemi Covid-19 diperkirakan bisa jauh lebih mematikan dari flu Spanyol pada 1918 yang menewaskan 675.000 orang Amerika.
Untuk menghentikan penyebaran, AS sudah memberlakukan perintah tinggal di rumah yang belum pernah terjadi yang saat ini berdampak pada sektor ekonomi, meningkatkan jumlah pengangguran di sana.
BERITA TERKAIT: