Salah satu fasilitas di Changi Exhibition Centre, yang biasanya dijadikan ruang pameran dirgantara terbesar di Asia, diubah menjadi fasilitas karantina. Di mana sebanyak lebih dari 4.000 tempat tidur disiapkan untuk menampung pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
"Seluruh proses pengaturan infrastruktur memakan waktu enam hari," ujar seorang anggota panitia penyelenggara untuk fasilitas sementara, Joseph Tan, kepada
Reuters.
Dalam laporannya,
Reuters mengungkapkan, para pasien yang ditempatkan di ruang pameran tersebut adalah para pekerja migran dari Bangladesh dan India yang masuk dalam kluster asrama pekerja migran, kluster terbesar untuk kasus Covid-19 di Singapura.
Pada Sabtu (25/4), para pasien telah dipindahkan. Di mana dalam satu ruang konferensi yang luas, terdapat 8 hingga 10 orang dengan tempat tidur, laci penyimpanan, hingga kipas. Setiap kamar disekat.
Di pusat isolasi Changi yang baru, setiap kamar memiliki monitor tekanan darah dan peralatan medis lainnya bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri tiga kali sehari. Sementara itu, ada juga robot yang dikendalikan dari jarak jauh yang menyediakan makanan dan layanan konferensi jarak jauh untuk mengurangi kontak.
Dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (MOH), pada Minggu (26/4), Singapura memiliki 931 kasus baru. Sehingga total infeksi saat ini mencapai 13.624 kasus.
Meskipun total kasusnya tinggi, Singapura hanya melaporkan 12 kematian dan 24 orang dirawat di perawatan intensif.
BERITA TERKAIT: