Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Maria Rosario Vergeire, mengungkapkan pada Minggu (26/4), ada 1.101 tenaga medis yang telah positif terinfeksi virus corona baru. Di antaranya adalah 434 dokter, 55 asisten perawat, 32 tenaga medis di bidang teknologi, dan 21 di bidang radiologi.
Hingga saat ini, Vergeire mengatakan, sebanyak 26 tenaga medis telah meninggal, termasuk 20 dokter dan 6 perawat.
Jatuhnya korban Covid-19 di kalangan tenaga medis membuat Filipina kekurangan sumber daya untuk memerangi virus. Alhasil, saat ini pemerintah sedang melakukan perekrutan tenaga medis secara besar-besaran, seperti dimuat
The Star.
Filipina yang kerap mengekspor tenaga medisnya keluar sudah mengeluarkan larangan perjalanan untuk semua profesional kesehatan. Pemerintah mengatakan hanya mereka yang memiliki kontrak di luar negeri yang ditandatangani sebelum 8 Maret akan diizinkan meninggalkan negara itu.
Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya mengeluhkan kebijakan Amerika Serikat yang mengumumkan pemberian visa kepada perawat dan pekerja medis Filipina.
"Masalahnya adalah, orang-orang Amerika ini, anda bisa mengandalkan sumber daya manusia anda sendiri. Artinya, anda harus bergantung pada orang-orang anda sendiri. Sekarang, anda mengambil dari Filipina," kata Duterte pada 13 April.
Duterte juga menyatakan keprihatinannya bahwa karena Filipina tidak mampu membayar para profesional perawatan kesehatan yang setara dengan upah mereka di luar negeri, yang menjadi faktor pemicu para tenaga kesehatan pergi ke luar negeri.
Per Sabtu (25/4), jumlah infeksi virus corona baru di Filipina terus meningkat dan mencapai 7.294 kasus, sejak kasus pertamanya pada 30 Januari.
Data dari Departemen Kesehatan menunjukkan, sebanyak 792 orang sudah pulih, sementara 494 orang meninggal dunia.
BERITA TERKAIT: