Ancaman mundur ini disampaikan Barr kepada orang-orang terdekat Presiden Trump di dalam dan di luar Gedung Putih, Selasa (18/2).
Barr merasa gerah sekaligus geram karena Trump kerap kali menuliskan ejekan dan kecaman kepada para aparat penegak hukum, khususnya kalangan jaksa yang sedang menangani kasus-kasus kriminal di AS.
Tentu ancaman mundur ini sangat mengejutkan, mengingat Barr selama ini termasuk anggota kabinet yang terbilang loyal pada Trump.
Menurut Barr, dia tak akan mungkin bisa bekerja secara maksimal sebagai seorang Jaksa Agung jika sang presiden terus nyinyir merecoki pekerjaannya dengan cara mengumbar ejekan dan kecaman terhadap kinerja anak buahnya di Kementerian Kehakiman melalui media sosial Twitter.
Ejakan dan kecaman Trump yang terus menerus disampaikannya melalui akun twitter pribadinya dianggap merupakan campur tangan dalam sistem peradilan.
Belum ada tanggapan dari Presiden Trump ataupun dari Gedung Putih terkait ancaman mundur dari Jaksa Agung William Barr ini.
BERITA TERKAIT: