MS Westerdam, yang mengangkut 1.455 penumpang dan 802 awak kapal akhirnya, berlabuh di kota pelabuhan Sihanoukville, Kamboja pada Kamis (13/2). Kapal berlabuh di lepas pantai sejak pagi hari untuk memungkinkan pejabat Kamboja naik dan mengumpulkan sampel dari para penumpang dengan tanda-tanda kesehatan yang buruk atau gejala mirip flu.
Setelah tes dilakukan, menurut Kementerian Kesehatan Kamboja, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun orang di kapal tersebut yang didapati membawa virus mematikan itu.
Kemudian, otoritas Kamboja memberikan izin bagi penumpang untuk turun pagi tadi (Jumat, 14/2) dan mengakhiri ketidakpastian untuk palayaran yang terjadi dua pekan belakangan.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen secara pribadi menyapa para penumpang yang baru turun dengan jabat tangan dan karangan bunga mawar.
"Saya dan istri saya memberinya cokelat sebagai bentuk penghargaan kami," kata Lou Poandel, seorang turis dari New Jersey yang baru turun dari kapal.
Operator kapal, Holland America Line, yakni sebuah unit dari Carnival Corp (CCL.N) yang berbasis di Miami, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kini pihaknya sedang mempersiapkan penerbangan carter untuk membantu penumpang kembali ke rumah masing-masing.
"Rincian penerbangan sedang dikomunikasikan kepada para tamu saat mereka selesai, dan diharapkan bahwa pendaratan penuh akan memakan waktu beberapa hari mengingat jadwal penerbangan carter," begitu bunyi pernyataan tersebut seperti dimuat
Reuters.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji Kamboja atas sikap solidaritas internasional yang dilakukan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: