Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh harian terkemuka Israel
Haaretz dan dikutip oleh
Palestine Information Center pada hari Minggu (29/12), Administrasi Sipil Israel akan menyetujui pembangunan sekitar 2.000 unit pemukiman dan pos-pos terpencil dalam beberapa hari mendatang.
Laporan itu menyebut, rencana pembangunan ribuan pemukiman baru itu akan diluncurkan sesuai dengan pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang niatnya untuk menyetujui pembangunan 3.000 unit pemukim di Tepi Barat dan Yerusalem al-Quds yang diduduki.
Sebelumnya pada September lalu, Netanyahu juga mengumumkan bahwa dia akan segera memerintahkan aneksasi Lembah Jordan utara dan akan mencari dukungan dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menganeksasi permukiman Tepi Barat untuk menjadi bagian dari rezim pendudukan.
Sementara itu, dikabarkan
Press TV, selama tiga tahun terakhir, rezim Israel juga mengeluarkan tender untuk sekitar 8.000 unit pemukim.
Langkah agresif ini dilakukan Israel setelah mendapat "lampu hijau" dari Amerika Serikat. Bulan lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa mereka tidak lagi melihat pembangunan unit pemukim baru Israel di Tepi Barat yang diduduki sebagain tindakan yang tidak konsisten dengan hukum internasional.
BERITA TERKAIT: