Pengadilan terhadap para terdakwa yang dilakukan sepenuhnya secara tertutup, dan pembebasan sejumlah terdakwa lainnya yang berkedudukan tinggi, dianggap tidak adil dan tidak memuaskan seruan banyak pihak.
Wakil jaksa penuntut umum Arab Saudi, Shalaan al-Shalaan, mengumumkan berakhirnya pengadilan terhadap 11 tersangka terkait pembunuhan journalis Jamal Khashoggi.
Ia mengatakan, pembunuhan itu tidak direncanakan, dan terjadi secara tiba-tiba.Pernyataan ini dikeluarkan menyusul sikap Saudi yang selama ini bersikeras menyatakan tidak ada konspirasi dalam pembunuhan jurnalis The Washington Post itu pada Oktober 2018 sewaktu ia mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul.
Kelompok-kelompok advokasi media internasional mengecam pengumuman itu. Mereka menuding bahwa pengadilan yang dilangsungkan adalah pengadilan sandiwara.
"Ini sama sekali tidak memuaskan tuntutan kami akan keadilan bagi Khashoggi. Kami tidak hanya menuntut mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu, tapi mempersoalkannya hingga ke tingkat tertinggi pemerintahan Saudi,†ujar Sherif Mansour dari Komisi Perlindungan Wartawan (CPJ).
Media-media independen dilarang menghadiri sidang-sidang tersebut. Para diplomat asing disumpah untuk merahasiakan apa yang mereka lihat dan dengar dalam pengadilan itu sehingga membuat banyak pihak mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas pengadilan itu.
Khashoggi adalah pengecam keras keluarga kerajaan Saudi. Rincian pembunuhannya, yang terekam kamera pengawas dinas intelijen Turki, menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan adanya kaitan antara para agen yang melakukan pembunuhan itu dan Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman. Namun, ia membantah terlibat dalam pembunuhan itu.
Salam satu terdakwa dalam pembunuhan Khashoggi adalah mantan penasehat kerajaan Saudi, Saud al-Qahtani. Ia diyakini sebagai dalang pembunuhan Khashoggi, tetapi ia dibebaskan dari semua tuduhan.
Agnès Callamard, pelapor khusus PBB untuk kasus pembunuhan di luar proses hukum, menulis laporan mengenai kasus Khashoggi. Ia mengecam pengadilan itu sebagai sandiwara belaka dan anti-tesis keadilan.
Dalam cuitannya di Twitter, Senin (23/12), pejabat PBB ini mengecam baik penindasan politik, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di Arab Saudi, maupun kolaborasi internasional atas apa yang disebutnya imunitas terhadap pembunuhan jurnalis. Jasad Khashoggi hingga saat ini belum ditemukan.