Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi saat mengunjungi Pyongyang, Korea Utara, Selasa (3/9).
Wang tiba di Pyongyang pada Senin (2/9) untuk melakukan kunjungan diplomatik selama tiga hari. Kunjungan itu diketahui hanya berselang dua bulan dari kunjungan pertama Presiden China, Xi Jinping.
"China siap untuk mempromosikan komunikasi yang erat dan kerja sama di panggung internasional dengan Korea Utara," ujar Wang pada pejabat Korea Utara, Ri Yong Ho, seperti yang dilansir oleh
Strait Times.
Lebih lanjut, Wang mengatakan bahwa China dan Korea Utara selalu berada di kapal yang sama dan bergerak maju berdampingan selama 70 tahun kedua negara beraliansi.
Menanggapi hal tersebut, Ri juga mengatakan Korea Utara bersedia bekerja sama dengan China untuk mempromosikan pengembangan yang lebih besar dari hubungan kedua negara sebelumnya.
China memang dikenal sebagai pendukung utama Korea Utara dan penyedia utama perdagangan dan bantuan di saat negara itu mengalami situasi yang sulit terkait dengan provokasi nuklir.
Sejak Maret 2018, Presiden China XI Jinping dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu sebanyak lima kali untuk membahas dialog antara Korea Utara dan AS.
Namun menurut seorang profesor di Universitas Ewha, Leif-Eric Easley, kunjungan Wang akan meningkatkan kekhawatiran kawasan.
Meski demikian Easley menganalisa bahwa sebenarnya Korea Utara ingin menghindari ketergantungan yang berlebihan terhadap China.
BERITA TERKAIT: