Hal itu diatur dalam rancangan perjanjian perdamaian yang disepakati Amerika Serikat dengan Taliban.
Kepala perunding Amerika Serikat, Zalmay Khalilzad menjelaskan, ksepakatan itu dicapai setelah berbulan-bulan negosiasi dengan perwakilan dari gerakan pemberontak.
Namun, kesepakatan itu masih harus disetujui oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum dapat ditandatangani.
"Pada prinsipnya, kita sudah sampai di sana," katanya.
"Dokumen sudah ditutup," sambungnya, seperti dimuat
Reuters.
Dalam perjanjian yang sama dijelaskan bahwa sebagai imbalan atas penarikan bertahap, Taliban akan berkomitmen untuk tidak membiarkan Afghanistan digunakan oleh kelompok-kelompok militan seperti al Qaeda atau ISIS sebagai pangkalan untuk serangan ke Amerika Serikat dan sekutunya.
Khalilzad yang merupakan diplomat veteran Afghanistan-Amerika Serikat, mengatakan bahwa tujuan dari perjanjian itu adalah untuk mengakhiri perang dan bahwa hal itu akan mengarah pada pengurangan kekerasan.
Meski begitu, tidak ada perjanjian gencatan senjata resmi yang dibuat. Gencatan senjata hanya bergantung pada negosiasi di antara elit politik di Afghanistan sendiri.
BERITA TERKAIT: